tag:blogger.com,1999:blog-26797569038855761392024-03-05T14:16:41.057+07:00Biografi Pahlawan NasionalWebMasterhttp://www.blogger.com/profile/04354385371733006667noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-2679756903885576139.post-17356049115089443052010-10-16T17:19:00.000+07:002010-10-16T17:21:25.819+07:00Ki Hajar Dewantara<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHw4HfE1K9bGBoETMV6zNYudWiuPy97k4b3L5nmhlhqxwv_wkEBE0dzH7xPazZlLBHIXoa3RrhMWdeELT4ZJagk6TJOArRyFo4JLyVYnUcPm7G_49QHfm7Le3quPjAvq-_HFK1RhlwT9EG/s1600/Ki+Hajar+Dewantara.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHw4HfE1K9bGBoETMV6zNYudWiuPy97k4b3L5nmhlhqxwv_wkEBE0dzH7xPazZlLBHIXoa3RrhMWdeELT4ZJagk6TJOArRyFo4JLyVYnUcPm7G_49QHfm7Le3quPjAvq-_HFK1RhlwT9EG/s320/Ki+Hajar+Dewantara.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528586885314064130" /></a><b>Nama: Ki Hajar Dewantara<br />Gelar: Pahlawan Kemerdekaan Nasional<br />Dasar Hukum: Kepres No.305 Tahun 1959 tanggal 28 November 1959<br />Lahir: Yogyakarta, 2 Mei 1889<br />Wafat: Yogyakarta, 28 April 1959<br />Makam: Yogyakarta</b><br /><br /><b>R.M. Suwardi Suryaningrat</b>, yang kemudian lebih dikenal dengan nama <b>Ki Hajar Dewantara</b>, lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Sesudah menamatkan Sekolah Dasar, ia melanjutkan pelajaran ke STOVIA di Jakarta, tetapi tidak sampai selesai. Sesudah itu, ia bekerja sebagai wartawan, membantu beberapa surat kabar antara lain <b><i>Sedyotomo, Midden Java, De Express,</i></b> dan <b><i>Utusan Hindia</i></b>. Bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo, pada tanggal 25 Desember 1912 ia mendirikan <b><i>Indische Partij </i></b>yang bertujuan mencapai <b>Indonesia merdeka</b>. Pada tahun 1913 ia ikut membentuk <b>Komite Bumiputra</b>. Melalui komite itu dilancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dan penjajahan Prancis. Karangannya yang berjudul <b><i>Als Ik een Nederlander was</i></b> (Seandainya Aku Seorang Belanda), berisi sindiran dan kecaman yang pedas. Akibatnya, pada bulan Agustus 1913 ia dibuang ke negeri Belanda. Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga ia berhasil memperoleh <b><i>Europeesche Akte</i></b>.<br /><br />Setelah kembali ke tanah air pada tahun 1918, ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan. Pada tanggal 3 Juli 1922 didirikannya <b>Taman Siswa</b>, sebuah perguruan yang bercorak nasional. Kepada anak didik ditanamkan rasa kebangsaan agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Banyak rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa, antara lain adanya <b>Ordonansi Sekolah Liar</b> yang dikeluarkan oleh Pemerintah Belanda. Tetapi, berkat perjuangan Ki Hajar Dewantara, ordonansi itu dicabut kembali.<br /><br />Pada masa Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan Ki Hajar Dewantara. Waktu Pemerintah Jepang membentuk <b>Pusat Tenaga Rakyat (Putera)</b> pada tahun 1943, ia duduk sebagai salah seorang pemimpinnya di samping Ir. Sukarno, Drs. Muhammad Hatta, dan K.H. Mas Mansur. Jabatan yang pernah dipegangnya setelah Indonesia merdeka ialah <b>Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan</b>.<br />Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai <b>Bapak Pendidikan Nasional </b>dan<b> pendiri Taman Siswa</b>. Ajarannya yang terkenal ialah <b><i>Tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada</i></b>, artinya: di belakang memberi dorongan, di tengah memberi teladan.<br /><br />Ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana. Hari lahir Ki Hajar Dewantara, tanggal 2 Mei, diperingati sebagai <b>Hari Pendidikan Nasional</b>.WebMasterhttp://www.blogger.com/profile/04354385371733006667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2679756903885576139.post-18379825296832728852010-10-16T17:13:00.000+07:002010-10-16T17:19:17.408+07:00Album Foto Ki Hajar Dewantara1WebMasterhttp://www.blogger.com/profile/04354385371733006667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2679756903885576139.post-18962535537023119952010-10-16T17:05:00.002+07:002010-10-16T17:09:42.720+07:00Abdul Muis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5Yx1l7aaruzuLZp19c3kyZR28Om6Nn4IBK_cZKUcBzt-bn0Rg1HDqO9laZZZowOBZP9uRCYUocoCiqC9gqqy9sLC-tgtEP8meSWoGs9uhnJ5iysCcRhvw-Muv8avEW_CGMzHPkNDs9CYN/s1600/Abdul+Muis.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 238px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5Yx1l7aaruzuLZp19c3kyZR28Om6Nn4IBK_cZKUcBzt-bn0Rg1HDqO9laZZZowOBZP9uRCYUocoCiqC9gqqy9sLC-tgtEP8meSWoGs9uhnJ5iysCcRhvw-Muv8avEW_CGMzHPkNDs9CYN/s320/Abdul+Muis.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5528583913792937858" /></a><b>Nama: Abdul Muis<br />Gelar: Pahlawan Pergerakan Nasional<br />Dasar Hukum: Kepres No.218 Tahun 1959, tanggal 30 Agustus 1959<br />Lahir: Kampung Sungai Puar, dekat Bukittinggi, 3 Juli 1883<br />Wafat: Bandung, 17 Juni 1959<br />Makam: Bandung</b><br /><br /><b>Abdul Muis</b> lahir di Sungai Puar, dekat Bukittinggi, pada tanggal 3 Juli 1883. Ia pernah belajar di <b>STOVIA</b> (Sekolah Dokter), tetapi tidak tamat. Beberapa lamanya ia bekerja sebagai pegawai negeri, kemudian menerjunkan diri di bidang kewartawanan. Karangannya banyak dimuat dalam harian De Express, berisi kecaman terhadap karangan orang-orang Belanda yang sangat menghina bangsa Indonesia. Karena karangan-karangan itu nama Muis mulai dikenal oleh masyarakat. Kegiatan berpolitik dimulai Muis dalam Sarekat Islam. Ia diangkat sebagai anggota Pengurus Besar.<br /><br />Pada tahun 1913 Pemerintah Belanda bermaksud mengadakan perayaan untuk memperingati seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis. Beberapa orang tokoh pergerakan nasional mendirikan <b>Komite Bumiputera</b> yang berusaha menentang rencana tersebut. Abdul Muis ikut di dalamnya. Karena itu, ia ditangkap oleh Pemerintah Belanda.<br /><br />Dalam <b>Kongres Sarekat Islam</b> (SI) tahun 1916 Muis menganjurkan agar SI bersiap-siap menempuh cara keras apabila cara lunak dalam menghadapi pemerintah jajahan tidak berhasil. Setahun kemudian, ia diutus ke Negeri Belanda sebagai anggota <b><i>Komite Indie Weerbaar</i></b> untuk membicarakan masalah pertahanan bagi Indonesia sehubungan dengan terjadinya Perang Dunia I. Selain itu, ia mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda agar di Indonesia didirikan sekolah teknik. Beberapa tahun kemudian di Bandung berdiri <b><i>Technische Hooge School</i></b> (sekarang <b>Institut Teknologi Bandung</b> atau ITB).<br /><br />Dalam SI ia berjuang agar diadakan disiplin partai untuk mengeluarkan anggota-anggota yang sudah dipengaruhi oleh paham komunis. Ia sering berkunjung ke daerah-daerah untuk membela kepentingan rakyat kecil sambil membangkitkan semangat para pemuda agar giat berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan tanah air. Pada tahun 1922 Abdul Muis memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta. Karena kegiatan-kegiatan tersebut, Pemerintah Belanda menangkap dan mengasingkannya di Garut, Jawa Barat. Sesudah Indonesia merdeka ia tetap berada di Jawa Barat. Untuk membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan, didirikannya <b>Persatuan Perjuangan Priangan</b>.<br /><br />Abdul Muis terkenal pula sebagai sastrawan. Sebuah hasil karyanya yang terkenal ialah <b>Salah Asuhan</b>. Ia meninggal dunia di Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dan dimakamkan di sana.<br /><div><br /></div>WebMasterhttp://www.blogger.com/profile/04354385371733006667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2679756903885576139.post-36677819668070125362010-10-16T17:05:00.001+07:002010-10-16T17:05:29.542+07:00Album Foto Abdul Muis1WebMasterhttp://www.blogger.com/profile/04354385371733006667noreply@blogger.com0